BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setiap anak lahir
dengan kemampuan yang berbeda-beda, sejalan dengan pendekatan humanis yang
menyatakan bahwa individu lahir di dunia ini dengan karakteristik yang
berbeda-beda dan dengan keunikannya maing-masing. Setiap individu dengan
keistimewaannya masing-masing tidak pernah lepas dari masalah, utamanya peserta
didik. Peserta didik sebagai subjek pendidikan tidak serta merta lepas dari
masalah.
Pembahasan makalah ini
memfokuskan pada permasalahan yang dialami oleh anak dalam rentang usia dini.
Permasalahan yang dialami oleh anak usia dini yang sering dijumpai adalah
permasalahan pada perkembangannya, dan apabila permasalahan tersebut tidak
segera diatasi akan sangat berdampak buruk bagi perkembangannya kelak. Berbagai
faktor yang menyebabkan permasalahan perkembangan anak tidak hanya menghambat
perkembangan emosi dan sosialnya, akan tetapi juga menghambat perkembangan
fisik, intelektual, kognitif dan bahasa (Izzaty, Rita Eka : 2005, dalam Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-kanak).
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian
dari permasalahan pada anak ?
2.
Jenis-jenis
permasalahan pada anak ?
3.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi permasalahan pada anak ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
konsep dasar permasalahan pada anak
2.
Mengetahui jenis-jenis
permasalahan pada anak
3.
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pada anak
BAB II
ISI
A.
Pengertian Permasalahan pada Anak
Secara harfiah masalah berarti gangguan, dengan
demikian permasalahan pada anak dapat diartikan sebagai gangguan pada anak yang
timbul karena berbagai faktor. Permasalahan yang umum dan sering terjadi pada
anak adalah permasalahan yang berkaitan dengan perkembangannya. Ada beberapa
bidang tumbuh kembang yang perlu diperhatikan oleh orangtua sebagai patokan
untuk melihat perkembangan anak (De
Individuale Ontwikkeling Van Het Kin, dalam Anakku Terlambat Bicara : 2007) :
1.
Perkembangan
fisik
Perkembangan fisik meliputi berbagai hal tentang
fisik anak sejak bayi lahir, antara lain yaitu : refleks, perkembangan menurut
usia (berat badan dan tinggi badan), perkembangan motorik, perkembangan
pancaindra, perkembangan otot, tulang, gigi, kebiasaan makan dan tidur, serta
kemandirin (menggunakan baju dan buang air).
2.
Perkembangan
kognitif
Perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan mental
anak. Penalaran anak usia dini masih bersifat konkret dan belum bisa berfikir
abstrak.
3.
Perkembangan
bahasa dan bicara
Perkembangan bahasa dan bicara dibagi menjadi tiga
fase yaitu :
a.
Fase prabicara
(0-1 tahun)
b.
Fase awal bicara
(1-2,5 tahun)
c.
Fase
diferensiasi (2,5-5 tahun)
Anak belajar berbicara berbicara melalui tahap
mengerti (bahasa pasif) dan melalui bicara (bahasa aktif). Dengan berjalannya
tahapan tumbuh kembang dan semakin luasnya pengetahuan yang dimiliki anak, maka
perkembangan bahasa dan bicara anak pun akan berkembang semakin baik.
4.
Perkembangan
sosial-emosi
Anak usia dini mampu mengungkapkan sederatan emosi
dan mampu mengungkapkan secara serasi ungkapan sedih, bahagia, dan sudah bisa
membedakan perasan-perasaan mereka. Situasi emosi anak sangat bergantung
keadaan dan bisa berubah dengan cepat.
5.
Perkembangan
personalitas
Orangtua seyogyanya memahami perkembangan kepribadian
pada anak untuk mendeteksi dini apakah anak mengalami kejanggalan dalam
perkembangannya. Anak yang tumbuh normal akan menunjukkan tanda-tanda
pertumbuhan yang baik dan terlihat sehat, tidak terlalu menutup diri dari
lingkungan dan tidak menunjukkan gejala-gejala bahwa anak mengalami masalah
pada perkembangannya.
B.
Jenis-jenis Permasalahan pada Anak
Jenis-jenis
permasalahan pada anak digolongkan menjadi tiga yaitu masalah fisik, psikio-sosial,
dan masalah belajar. (Saomah : 2004)
1.
Permasalahan Fisik
Permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem
koordinasi dan pancaindra anak. Anak yang mengalami gangguan pada pancaindra,
sistem koordinasi gerak, atau mengalami hambatan dalam perkembangan fisik
motorik dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik. Beberapa permasalahan
fisik pada anak antara lain :
a.
Masalah Motorik
Masalah motorik terbagi menjadi dua bagian yakni
motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar merupakan keterampilan
menggerakkan tubuh secara harmonis seperti contohnya berlari, dan mempengaruhi
perkembangan motorik halus. Motorik halus sendiri dapat diartikan sebagai
keterampilan dalam mengkoordinasikan otot-otot halus seperti menggunting,
mewarnai, meronce, menggambar, dan lain sebagainya.
Permasalahan yang sering muncul pada anak adalah
belum sempurnanya koordinasi sistem
gerak sehingga anak belum mampu mengontrol motorik kasarnya. Kemampuan anak
menguasai keterampilan motorik kasar dan halus dibutuhkan anak untuk persiapan
menulis, menggunting, menari, mewarnai dan sebagainya.
b.
Masalah
Penglihatan
Indra
penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, apabila indra
penglihatan mengalami gangguan maka perkembangan anak akan terhambat. Melalui
indra penglihatan anak dapat membedakan warna dan bentuk yang akan menunjang perkembangan
kognitifnya.
Permasalahan yang ditimbulkan dari gangguan
penglihatan juga menyebabkan gangguan
ingatan. Gangguan ingatan tersebut antara lain:
a. Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya
b. Tidak mampu menguraikan benda-benda yang dilihat
dari beberapa aspek, misalnya bentuk, warna, fungsi dan sebagainya.
c. Tidak mampu mencari bagian yang hilang dari suatu
bentuk atau gambar.
d. Tidak mampu mengurutkan kembali satu seri gambar
yang diacak.
c.
Masalah
Pendengaran
Gangguan pendengaran pada anak bukan berarti anak
mengalami tuli, akan tetapi anak mengalami kesulitan dalam membedakan suatu
bunyi atau suara. Sebagian besar orangtua menganggap masalah pendengaran adalah
masalah yang sepele, sehingga masalah yang awalnya kecil justru menjadi gangguan
yang sulit disembuhkan.
d.
Masalah
Berbahasa
Masalah berbahasa dan berbicara pada anak diawali
dari ketidakmampuan mendengar dan memahami bahasa lisan yang diucapkan
orang-orang disekelilingnya. Selain itu budaya yang masih menjamur dikalangan
orangtua adalah seringnya orang tua tidak memberi kesempatan kepada anak untuk
mengutarakan isi hatinya, sehingga secara tidak langsung hal tersebut
menghambat perkembangan bahasa anak. Masalah lain yang terkait dengan gangguan
berbahasa adalah berbicara tidak jelas dan gagap.
2.
Permasalahan Psiko-sosial
Permasalahan psikis
berkaitan dengan psikologis anak, sedangkan permasalahan sosial berkaitan
dengan kemampuan anak dalam membangun interaksi dengan lingkungannya, terutama
teman sebayanya. Ada berbagai permasalahan psiko-sosial yangsering dialami oleh
anak usia dini yakni :
1)
Masalah
Sosial-Emosi
Secara
umum masalah sosial-emosi pada anak ditunjukkan dengan tanda-tanda sebagai
berikut :
a.
Sukar
berhubungan dengan orang lain
b.
Mudah menangis
c.
Suka membangkang
d.
Sulit bergaul
dengan teman sebayanya
e.
Mau menang
sendiri
f.
Belum bisa
mengikuti secar penuh aturan-aturan yang ada
2)
Agresivitas
Agresivitas adalah istilah umum yang dikaitkan dengan adanya perasaan
marah atau permusuhan atau tindakan melukai orang lain baik dengan tindakan
kekerasan secara fisik, verbal maupun dengan menunjukkan ekspresi wajah dan
gerakan tubuh yang mengancam atau merendahkan (Rita Eka Izzaty:2005).
3)
Kecemasan
Kecemasan
merupakan keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang meliputi interpretasi
subyektif dan rangsangan fisiologis (Ollendick dalam Rita Eka Izzaty : 2005),
misalnya jantung berdetak lebih cepat, keringat dingin, bernafas lebih cepat
dan yang lain sebagainya.
4)
Ketakutan
Ketakutan
merupakan suatu keadaan alamiah karena merasa tidak aman terhadap suatu situasi
tertentu. Bentuk-bentuk ekspresi rasa takut bermacam-macam , misalnya jeritan,
tangisan, bersembunyi atau tidak mau lepas dari orangtuanya.
5)
Pemalu
Pemalu
merupakan suatu keadaan dalam diri seorang anak dimana anak sangat peduli
terhadap penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa cemas terhadap
penilaian sosial tersebut, sehingga anak lebih cenderung menarik diri.
6)
Temper Tantrum
Temper tantrum merupakan
luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak terkontrol. Kejadian ini seringkali
muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun. Salah satu penyebabnya adalah
anak tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata ataupun ekspresi
yang diinginkannya, sehingga anak mengalami frustasi atas keadaannya. (Hasan,
Maimunah : 2009).
3.
Permasalahan Belajar
Permasalahan belajar
yang diungkapkan oleh saomah (2004) berkaitan dengan kesulitan belajar. Disini
penulis mengungkapkan bahwa permasalahan belajar bukan hanya mengenai kesulitan
belajar atau ketidakmampuan anak dalam mencapai atau mengikuti taraf belajar
yang telah ditentukan tetapi juga mengenai giftedness
(keberbakatan).
Kesulitan belajar dapat
digolongkan menjadi disleksia, diskalkulia, dan disgrafia. Ketiganya merupakan
permasalahan pada kesulitan belajar, sedangkan giftedness adalah keadaan pada anak yang memiliki IQ diatas
rata-rata. Permasalahan anak berbakat ini apabila diatasi sejak dini akan
menguntungkan semua pihak, karena anak gifted
merupakan anak yang memiliki kecerdasan luar biasa.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan pada
Anak
Ada
dua faktor yang mempengaruhi permasalahan pada anak yakni faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri inidivu atau anak sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor dari
luar seperti lingkungan tempat anak berada.
1.
Faktor Internal
Beberapa faktor internal secara umum yang
mempengaruhi perkembangan anak antara lain :
a.
Kesehatan
menurun yang memiliki resiko terhadap perkembangan fisik motorik anak.
b.
Kelainan pada
sistem otak, genetik, dan saraf.
c.
Kecerdasan
2.
Faktor Eksternal
a.
Keluarga sangat
mempengaruhi perkembangan anak karena keluarga adalah pijakan dasar anak untuk
tumbuh sehingga mempunyai andil besar dalam perkembangan anak, selain itu pola
asuh orang tua dan keadaan sosial ekonomi keluarga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak.
b.
Lingkungan
sekolah meliputi cara mengajar guru dan proses belajar mengajar yang diterapkan
disekolah.
c.
Masyarakat
meliputi teman sepermainan atau teman sebaya yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak, karena lingkungan berpengaruh besar terhadap pembentukan
karakter seorang anak.
d.
Media sangat
berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, terlebih lagi media televisi yang
menyajikan berbagai acara dan hiburan yang tentunya membawa dampak positif dan
negatif bagi perkembangan anak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Permasalahan pada anak merupakan gangguan
perkembangan yang terjadi pada anak karena berbagai faktor yakni faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal
dari dalam diri anak seperti faktor genetik atau keturunan, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar seperti keluarga, faktor
sosial-ekonomi dan faktor lingkungan. Ada berbagai macam permasalahan yang
terjadi pada anak, diantaranya adalah permasalahan fisik, permasalahan
psiko-sosial dan permasalahan belajar.
B.
SARAN
Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna, baik dari isi maupun sistematika penulisan. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki
kekurangan-kerurangan yang ada pada makalah ini, sehingga kedepannya kami dapat
menyempurnakan tulisan-tulisan kami dan meminimalisasikan kesalahan pada setiap
pembuatan tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta :
Diva Press
Hayati, Nur .( ). Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Makalah Tidak
Diterbitkan. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Hidayat, Rahmat Dede.
2013. Bimbingan Konseling. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Saomah, Aas. 2004. Permasalahan-permasalahan Anak dan Upaya
Penyelesaiannya. Makalah Tidak Diterbitkan. Bandung : Universitas
Pendidikan Indonesia
Seefeltd, Carol.,
Wasik, B. A. 2008. Pendidikan Anak Usia
Dini. Jakarta : PT. Indeks
Van Tiel, Julia Maria.
2007. Anakku Terlambat Berbicara. Jakarta
: Prenada Media Group
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya
0 komentar:
Posting Komentar