Untuk sahabat
Sahabatku yang sangat aku sayangi karna Allah….
Dengarkanlah bisikan dari hatiku yang terdalam ini…
Aku tau bahwa aku sama sekali ta berhak mengatur alur hidupmu….aku sadar bahwa akupun sama sekali tak sempurna,aku adalah manusia biasa yang penuh salah dan dosa..
Aku sadar sahabat….
Tapi, ini yang membuatku ingin agar kau mendengarkan…bahwa Allah dan Rasul-Nya memerintahkan pada umat ini untuk saling mengingatkan agar senantiasa beristiqomah di jalan yang haq..
Sahabatku fillaah….
Engkau yang selama ini aku kenal adalah orang yang sangat peduli dan penuh perhatian,,,
Engkau yang dulu aku kenal penuh keceriaan dan kelembutan…
Dan engkau yang dulu selalu di sampingku saling mengingatkan dalam kebaikan…mengukir kenangan indah yang sampai sekarang masih terbaca jelas di memoriku.
Saat indah yang kita lewati bersama….
Saat yang sangat aku rindukan…
Tapii….
Kini akankah semua itu hanya tinggal sebuah kisah usang tak berarti lagi di hatimu??
Aku tau kau telah menemukan hidup barumu yang mungkin jauh lebih indah, tapi sahabat….
Akankah kau lupakan kami??
Aku dan dia yang sejak dulu menjadi sahabatmu….dahulu kau bilang bahwa kamilah sahabat terbaikmu…
Akankah itu hanya akan jadi sebuah kata ??
Dengarlah…
Aku merindukanmu….
Merindukanmu yang dulu,,yang selalu ada dintara kita…tersenyum bersama dan menangis bersama…
Ingatkah kau kala senja itu??
Kita berjalan bersama bergandengan tangan menikmati cerita senja yang indah??
Menapaki jalanan penuh keceriaan dan senyuman…
Sudahkah terhapus di memorimu akan hal indah yang kita lalui bersama??
Mungkinkah kenangan itu tlah engkau kubur dan kau gantikan dengan kenangan yang kau ukuir bersama mereka??
Tak apa…
Akupun tak memaksamu untuk slalu ada bersama kami…
Aku bahagia melihatmu bisa tersenyum bersama mereka…
Tapi bukan itu,,
Bukan itu yang membuatku bersedih….
Aku hanya kehilangan dirimu yang dulu…dirimu yang sangat istimewa dalam persahabatan kita…
Aku merindukan sikapmu yang dulu sahabat…
Aku tak ingin engkau terlalu jauh melangkah dalam kesemuan yang suatu saat akan menghancurkanmu,,
Sahabatku….aku merindukan dirimu yang dulu…..
dari Sahabatku, Dian Reviyanti..
20.43 |
Label:
Tentang Hidupku
Read User's Comments(0)
Permasalahan dalam Perkembangan Anak
20.29 |
Label:
Materi Kuliah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Setiap anak lahir
dengan kemampuan yang berbeda-beda, sejalan dengan pendekatan humanis yang
menyatakan bahwa individu lahir di dunia ini dengan karakteristik yang
berbeda-beda dan dengan keunikannya maing-masing. Setiap individu dengan
keistimewaannya masing-masing tidak pernah lepas dari masalah, utamanya peserta
didik. Peserta didik sebagai subjek pendidikan tidak serta merta lepas dari
masalah.
Pembahasan makalah ini
memfokuskan pada permasalahan yang dialami oleh anak dalam rentang usia dini.
Permasalahan yang dialami oleh anak usia dini yang sering dijumpai adalah
permasalahan pada perkembangannya, dan apabila permasalahan tersebut tidak
segera diatasi akan sangat berdampak buruk bagi perkembangannya kelak. Berbagai
faktor yang menyebabkan permasalahan perkembangan anak tidak hanya menghambat
perkembangan emosi dan sosialnya, akan tetapi juga menghambat perkembangan
fisik, intelektual, kognitif dan bahasa (Izzaty, Rita Eka : 2005, dalam Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-kanak).
MEMAHAMI PERMASALAHAN TEMPER TANTRUM PADA ANAK USIA DINI
20.26 |
Label:
Materi Kuliah
MEMAHAMI
PERMASALAHAN TEMPER TANTRUM PADA ANAK
USIA DINI
A.
Pendahuluan
Tantrum
merupakan luapan emosi yang meledak-ledak dan cenderung tidak terkontrol. Hal
ini terjadi bukan tanpa sebab, ada berbagai faktor yang menyebabkan seorang
anak mengalami ledakan emosi. Salah satu kebiasaan yang paling sering dilakukan
oleh seseorang khususnya orangtua terhadap anaknya adalah kebiasaan membandingkan (Satiadarma : 2001).
Tidak hanya orangtua, anggota keluarga yang lain pun seringkali melakukan hal
yang sama. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan pada anak. Apabila anak tidak
mampu mengungkapkan rasa cemburunya maka yang terjadi adalah emosi-emosi tersebut
tersimpan dalam benak anak dan menjadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak.
Ledakan emosi inilah yang disebut dengan tantrum.
Salah satu penyebab tantrum adalah
anak tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata ataupun ekspresi
yang diinginkannya, sehingga anak mengalami frustasi atas keadaannya. (Hasan :
2009). Freud dalam teori psikoanalisisnya mengemukakan bahwa jiwa seperti
sebuah gunung es dimana bagian kecil yang muncul di permukaan merupakan area
kesadaran dan massa yang jauh lebih besar dibawah permukaan air adalah area
alam bawah sadar. Teori tersebut dapat pula dianalogikan dalam permasalahan tantrum. Area alam bawah sadar adalah
emosi yang terpendam dalam benak anak dan semua hal yang memicu terjadinya
ledakan emosi tersimpan sempurna di area ini, sedangkan ledakan emosi yang
terjadi adalah area sadar anak atau dengan kata lain emosi itulah yang muncul
akibat dari ketidakmampuan anak dalam mengungkapkan apa yang ada dibenaknya.
BULLYING
20.23 |
Label:
Materi Kuliah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bullying
merupakan perilaku agresif kekuasaan terhadap siswa yang dilakukan berulang-ulang oleh
seorang/kelompok siswa yang memiliki
kekuasaan, terhadap siswa lain yang lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang
tersebut.( Riauskina,
Djuwita, dan Soesetio,2001)
Kasus bullying baru-baru ini marak
diperbincangkan, terlebih lagi kasus tersebut banyak terjadi didalam dunia
pendidikan khususnya anak usia Sekolah Menengah Atas atau SMA. Namun, tidak
menutup kemungkinan bullying akan
terjadi pada anak usia pra sekolah atau anak usia dini hingga mahasiswa. Bentuk-bentuk
bullying pun banyak sekali, bukan
hanya secara fisik akan tetapi bisa dalam bentuk psikis seperti mengejek atau
yang sejenisnya. Meskipun hanya sekedar ejekan, bullying akan menimbulkan efek negatif pada perkembangan psikologis
korbannya.
Kasus bullying yang marak diperbincangkan
akhir-akhir ini adalah pelecehan seksual, terlebih lagi korban dari kasus
tersebut adalah anak usia dini. Salah satu contoh dari kasus pelecehan seksual
yang menimpa anak usia dini adalah kasus yang terjadi di TK Jakarta International Shool (JIS). Setelah
kasus tersebut terkuak di media masa, satu persatu kasus serupa muncul dan
kembali yang menjadi korban dari kekerasan seksual tersebut adalah anak usia
dini.
Permainan Tradisional Pasaran
20.16 |
Label:
Materi Kuliah
Nama :
Dwi Retno Safitri
NIM :
K8113023
Kelas :
2 A/ PG-PAUD
PASARAN
A.
Deskripsi Umum
Pasaran
merupakan satu dari sekian banyak permainan tradisional yang ada di Indonesia.
Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak utamanya anak perempuan yang masih
tergolong anak usia dini. Bagi anak usia dini permainan ini sangat mudah
dilakukan karena permainan ini hanya sebatas permainan peran jual-beli dan
tidak menggunakan media khusus dalam pelaksanaannya. Anak dapat menggunakan
benda apa saja untuk mendukung jalannya permainan ini, seperti botol bekas,
kaleng bekas, ataupun benda-benda lain yang dapat dijadikan sebagai tempat dagangan
yang akan dijual.
Permainan
ini bisa dilakukan kapan saja, baik siang maupun sore hari. Permainan pasaran
biasanya paling banyak dilakukan sehabis pulang sekolah ataupun sore hari untuk
mengisi waktu luang anak, tetapi terkadang kapan pun anak bisa melakukan
permainan ini tergantung mood mereka
karena permainan ini biasanya otomatis terjadi. Misalnya pada saat anak memetik
bunga atapun daun, secara otomatis anak akan berinisiatif menjual daun
tersebut, sedangkan teman yang lainnya mencari sesuatu yang lain untuk bisa
dijadikan pelengkap. Semua kegiatan jual beli itu otomatis terjadi atau
spontan.
Asal-usul
permainan ini tidak diketahui secara pasti karena permainan ini menyebar hampir
di setiap daerah di seluruh Indonesia.
Permainan
tradisional pasaran biasanya dimainkan oleh anak-anak yang tinggal di daerah
pedesaan, tetapi tidak menutup kemungkinan anak-anak yang tinggal didaerah
perkotaan juga memainkan permainan ini. Anak-anak di desa masih banyak yang
melestarikan permainan ini karena sebagian besar dari mereka belum terpengaruh
oleh kecanggihan teknologi, utamanya anak-anak yang berada tinggal didaerah
pelosok atau terpencil. Berbeda halnya dengan anak-anak yang tinggal di daerah
kota ataupun semi kota yang sudah menggunakan gadget sebagai pengganti permainan tradisional, sehingga permainan
pasaran ini sedikit demi sedikit akan mulai terlupakan oleh anak-anak yang
telah mengenal gadget yang notabene
memiliki aplikasi peramainan yang jauh lebih menarik dibandingkan permainan
tradisional.
KARAKTERISTIK CARA BELAJAR PAUD DAN KELAS AWAL SD/MI
20.08 |
Label:
Materi Kuliah
KARAKTERISTIK
CARA BELAJAR PAUD DAN KELAS AWAL SD/MI
Makalah disusun sebagai Tugas
Mata Kuliah Pembelajaran Terpadu/Tematik
Dosen Pengampu : Drs. H.
Sadiman, M.Pd
Disusun oleh : Kelompok 2
1.
Asih
Muryani K8113012
2.
Dwi
Retno Safitri K8113023
3.
Fitriyani K8113031
4.
Husnul
Mar’ati K8113036
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
2014
IMPLEMENTASI MANAGERIAL PENDIDIKAN INKLUSIF
20.20 |
Label:
Materi Kuliah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan inklusif memberikan layanan
pendidikan berdasarkan variasi potensi peserta didik dalam satu lembaga
pendidikan. Layanan ini sangat sesuai untuk anakberkebutuahan khusus (ABK) yang
memiliki karakteristik unik dan bersifat individual. Pelaksanaan pendidikan
inklusif saat ini masih belum selaras dengan sistem persekolahan nasional yang
cenderung menerapkan sistem layanan standar (perlakuan sama untuk setiap
individu dan ketuntasan belajar dengan tolok ukur Standar Nasional). Terkait
dengan kondisi ABK yang memiliki berbagai keterbatasan dan kebutuhan belajar,
maka dalam implemntasi pendidikan inklusif di sekolah memerlukan modifikasi
kurikulum, strategi pembelajaran, sistem penilain hasil belajar dan manajemen
persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan layanan ABK.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
konsep pendidikan inklusif ?
2. Apa
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan inklusif ?
3. Bagaimana
manajemen pendidikan inklusif ?
4. Bagaimana
pembelajaran di pendidikan inklusif ?
C.
Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
konsep pendidikan inklusif
2. Mengetahui
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan inklusif
3. Mengetahui
manajemen pendidikan inklusif
4. Mengetahui
konsep pembelajaran di pendidikan inklusif
Langganan:
Postingan (Atom)